Tiga Orang Fenomenal 2024, Agus Lagi?

 


Jakarta, 

media zona TV


19 Desember 2024


Tiga orang yang mengguncang jagat maya menjadi trending topik perbincangan netizen.


Pasal nya ketiga orang tersebut tersandung masalah dan semua nya viral.


Siapa saja ketiga orang tersebut ?

Pertama :  Agus Salim 

Disiram air keras oleh bawahannya sendiri berinisial JJS (18), di Jalan Nusa Indah Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (1/9/2024). Akibat peristiwa ini, Agus menderita luka bakar 90 persen di tubuhnya. Selain itu, cairan kimia berbahaya itu juga membuat penglihatan Agus terganggu. 


Kedua : Gus Miftah,

Pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji di Kabupaten Sleman ini tengah viral di berbagai platform media sosial akibat tindakan kontroversialnya. Kasus tersebut dimulai dari komentar negatif terhadap penjual es teh saat pengajian di Magelang, hingga merendahkan seniman legendaris Yati Pesek dengan kata-kata tidak pantas.

Ketua Umum Asosisi Pengusaha Muda Jawa Barat Cevi Supriatna pun ikut mengecam perbuatan Miftah kepada penjual es teh.


Hingga pada akhirnya Miftah resmi mengundurkan diri dari utusan khusus presiden 

"Saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa bermuhasabah dan istikhoroh saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujarnya kepada wartawan di Ponpes Ora Aji, Jumat (6/12/2024).


Gus Miftah sempat menangis saat menyampaikan alasannya untuk mengundurkan diri. Berikut pernyataan yang dibaca Gus Miftah saat mengumumkan pengunduran diri:


Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Wakil Presiden serta seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai dan saya hormati,


Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip ayat 26 dalam surat Ali Imraon katakanlah Nabi Muhammad wahai Allah pemilik kekusaan engkau berikan kekuasan kepada siapapun yang engkau kehendaki dan engkau memiliki kekuasaan untuk mencabut kekuasaan dari siapapun yang engkau kehendaki.


Engkau muliakan yang engkau kehendaki dan engkau hinakan siapapun yang engkau kehendaki. Di tanganmulah segala kebajikan sesungguhmya engkau maha bekuasa atas segala sesuatu.


Hari ini dengan segala kerendahan hati dan dengan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa bermuhasabah dan istikhoroh saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.


Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan siapaun, bukan karena permintaan siapapun tapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat.


Gus Miftah saat menyampaikan mundur dari Utusan Presiden, Sleman, Jumat (6/12/2024).

Jogja - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Begini pernyataan Miftah yang juga pengasuh Ponpes Ora Aji, Sleman, DIY, itu.

Mundur dari Utusan Khusus Presiden.


Miftah mengatakan telah mempertimbangkan keputusannya secara mendalam. Ia juga memastikan bahwa keputusan ini bukan karena tekanan atau permintaan pihak lain.


"Saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa bermuhasabah dan istikhoroh saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujarnya kepada wartawan di Ponpes Ora Aji, Jumat (6/12/2024).


Gus Miftah sempat menangis saat menyampaikan alasannya untuk mengundurkan diri. Berikut pernyataan yang dibaca Gus Miftah saat mengumumkan pengunduran diri:


Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Wakil Presiden serta seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai dan saya hormati,


Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip ayat 26 dalam surat Ali Imraon katakanlah Nabi Muhammad wahai Allah pemilik kekusaan engkau berikan kekuasan kepada siapapun yang engkau kehendaki dan engkau memiliki kekuasaan untuk mencabut kekuasaan dari siapapun yang engkau kehendaki.


Engkau muliakan yang engkau kehendaki dan engkau hinakan siapapun yang engkau kehendaki. Di tanganmulah segala kebajikan sesungguhmya engkau maha bekuasa atas segala sesuatu.


Hari ini dengan segala kerendahan hati dan dengan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa bermuhasabah dan istikhoroh saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.


Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan siapaun, bukan karena permintaan siapapun tapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat.


Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden

Sampaikan Terima Kasih ke Prabowo

Usai menyampaikan hal itu, Gus Miftah pun menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto. Tangis Gus Miftah pun pecah saat mengingat masa kelam yang telah dilaluinya sebelum menjadi seorang pendakwah.


"Kepada Bapak Presiden, kepada Bapak Presiden saya mengucapkan terima kasih, yang setulus-tulusnya, atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Saya seorang anak, yang berlatarbelakang dari jalanan, yang bergaul dengan dunia marjinal, dunia premanisme dan klub malam telah diangkat derajat setinggi tingginya oleh bapak presiden," urai Gus Miftah dengan suara terbata-bata.

Ketiga : Agus Buntung

Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan I Wayan Agus Suartama, atau dikenal sebagai Agus Buntung, seorang penyandang disabilitas, terus menjadi perhatian publik.


Peristiwa ini mengungkap berbagai fakta mengejutkan, mulai dari pola tindakan hingga meningkatnya jumlah korban.


Pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pelecehan terhadap 15 orang, termasuk anak-anak di bawah umur.


Proses hukum yang dimulai sejak Senin (9/12) mendapatkan perhatian luas dari masyarakat dan sejumlah lembaga pemerintahan.


REDAKSI 




Lebih baru Lebih lama