Peringati Hut Puisi Nasional, RSA dan SMP Negeri 1 Dobo Gelar Panggung Puisi
Peringati hari puisi nasional pada Senin (28/4) yang bertepatan dengan wafatnya Chairil Anwar. Komunitas Rumah Sastra Arafura (RSA) bersama siswa/siswi SMP Negeri 1 Dobo gelar panggung puisi, guna mendorong penguatan literasi.
Pantauan media ini kegiatan yang di fasilitasi oleh SMP Negeri 1 Dobo tersebut berlangsung di ruas Jalan Lukas Mairering, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru. Para siswa-siswi serta sastrawan muda dari berbagai komunitas turut hadir dan secara bergantian membawakan karya puisi mereka.
“Ya, ini seperti kegiatan RSA pada umumnya, dalam rangka memperingati hari-hari besar nasional, RSA selalu mengadakan pentas seni sebagai refleksi mempelajari sejarah dengan memberi ruang berekspresi diatas panggung dengan karyanya” kata Silvester Heatubun selaku Ketua RSA kepada media ini pekan kemarin
Menurut Sivester, tujuan utama kegiatan tersebut merupakan refleksi, supaya setiap orang lebih peka terhadap masalah masyarakat adat dan lingkungan yang dihidupkan lewat karya puisi.
“Nah, dengan begini, maka akan memberi ruang bagi siswa-siswi yang mencintai sastra dapat menampilkan karyanya. Sebab masih jarang ada sekolah yang mau mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ini.” ujarnya
Sivester katakan, apresiasi besar kepada semua tamu undangan dan para sastrawan muda Aru yang telah hadir mengisi acara yang diselenggarakan RSA tersebut. Dan semoga dapat bermanfaat bagi semua masyarakat Aru.
“Jadi selain pembacaan puisi”, ada dialog puisi dan pojok literasi. Dan ini menurut saya kegiatannya sudah cukup komplit,” katanya
Untuk itu, Silvester menegaskan bahwa bakat literasi dapat dibangun dengan stimulus yang sesuai minat. Sebab masih ada lingkungan sekolah yang tidak familiar dengan pengembangan literasi. Olehnya itu dia meyakini dorongan orang tua akan menjadi pemicu utama yang dapat membangun minat siswa-siswi. Pasalnya ada orang tua yang menganggap sepele keinginan anak yang mau belajar puisi.
“Ini sangat penting, jadi saya tegaskan bahwa literasi dapat dibangun dengan stimulus sesuai minat. Jadi ya peran orang tua juga sangat penting agar bisa dorong adik-adik kita belajar puisi, sebab banyak juga adik-adik kita yang anggap biasa saja karya-karya seperti ini,”tegasnya
Dengan demikian, tambah Silvester, kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi RSA guna mendorong kepedulian masyarakat Aru pada sastra dalam bentuk puisi.
“Ya, kita berharap ada dorongan kuat masyarakat Aru sehingga RSA dapat menjadi bagian dalam menyampaikan karyakarya membangun bagi kemajuan daerah kita ini,” harapnya
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Adolof Pokar saat dikonfirmasi mengatakan, Dinas Pendidikan sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, guna mendorong pengembangan literasi dari para siswa-siswi SD, SMP, maupun di tingkat SMA.
“Jadi kegiatan ini sangat positif sekali, bagi pengembangan generasi muda Aru dalam rangka, meningkatkan kreativitas, minat dan bakat, dan juga implementasi apa yang diajarkan oleh para guru yang selama ini diperoleh,”pungkasnya.
Dikatakan, penampilan yang dipertunjukan menunjukan para peserta sudah sangat memahami literasi.
“Kita tahu sebuah kreatifitas perlu pemahaman serta ketajaman pikiran dari pembuatnyan. Jadi kalau setingkat anak SD sudah mampu membuat puisi, berarti sudah sangat memahami literasi,”ungkapnya
Olehnya itu, dia juga berharap, kondisi ini menjadi virus yang baik bagi siswa-siswi di tingkat SMP dan SMA agar bisa meningkatkan literasi sejak dini. Hal ini bertujuan agar dapat menumbuhkan jiwa literasi, dan perpustakaan sekolah dapat menjadi wadah yang bisa digunakan untuk pengembangan bakat.
“Ya, memang sampai saat ini perpustakaan daerah masih dalam proses pembangunan. Tetapi telah diupayakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah menyediakan bilik representative, agar bisa menjawab kebutuhan literasi siswa-siswi di daerah kita ini,” tutupnya.